Postingan

PUNGUAN SIBAGARIANG KOTA MEDAN

Gambar
Independennews.com | Medan – Pengurus Punguan Sibagariang Dohot Boru Medan Sekitarnya menggelar Ibadah Hari Doa dan Pelantikan dengan khidmat dan penuh sukacita di Biara Kapusin Aula Emmaus, Jalan Beringin III No. 9, Helvetia, Medan, pada Minggu (14/7/2024). Ratusan pomparan (keturunan) Donda Hopol (Sibagariang) dari lima sektor Punguan Sibagariang dan Boru Medan Sekitarnya hadir menambah kekhidmatan dan semangat kebersamaan dalam perhelatan tersebut. Dimulai pukul 10.00 WIB, liturgis dibawakan Pdt. Sotarduga Sibagariang, S.Th., dan khotbah oleh Pdt. Nomensen Sibagariang, S.Th., M.Th . , dengan mengambil tema ”Marhite Hasadaon, Sapanghilalaan, Marholong Huhut Marserep Ni Roha Do Tarpauli Hita Dirinta Nang Huria Pe” (I Petrus 3:8-12). Pada khotbahnya Pdt. Nomensen Sibagariang, S.Th., M.Th., menyampaikan kepada semua Pomparan Donda Hopol (Sibagariang) dohot Boruna dimanapun berada untuk selalu saling mengasihi, menjaga keharmonisan, rendah hati, dan saling peduli. “Kunci utama untuk ke

𝐉𝐔𝐁𝐈𝐋𝐄𝐔𝐌 𝟐𝟓 𝐓𝐀𝐇𝐔𝐍 𝐏𝐀𝐑𝐓𝐀𝐍𝐆𝐈𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐁𝐎𝐋𝐎𝐍 𝐌𝐀𝐑𝐆𝐀 𝐒𝐈𝐁𝐀𝐆𝐀𝐑𝐈𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐄𝐑𝐋𝐀𝐍𝐆𝐒𝐔𝐍𝐆 𝐒𝐔𝐊𝐒𝐄𝐒

Gambar
Sekitar 4.500 keturunan / pomparan Donda Hopol ( Sibagariang ) menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) pertama dan Jubileum 25 tahun Tugu Sibagariang (Donda Hopol) di Hutaraja, Kec. Sipoholon, Kab. Tapanuli Utara, 2-3 Juli 2023. Munas Pertama Sibagariang se-Dunia telah terbentuk dan memberikan mandat kepada Robinson Sibagariang sebagai Ketua Umum, Hendro Sibagariang sebagai Sekretaris, dan Jusner Sibagariang sebagai Bendahara. Kepengurusan Sibagariang seluruh Dunia pertama periode 2023-2026 telah terbentuk dengan dilantik oleh pendeta, pastor, dan ustadz, kemudian dilanjutkan acara Jubileum 25 tahun Partangiangan Sibagariang persis di sebelah Tugu Sibagariang (Donda Hopol), Hutaraja, lalu dilanjut tortor Batak. "Terima kasih sudah mempercayai saya sebagai ketua, ini sangat terhormat dan mudah-mudahan bisa membawa pomparan Sibagariang berdampak positif di daerah masing-masing," ucap Robinson, Senin (3/7/2023). Acara ini dihadiri oleh seluruh daerah, mulai Papua, Jakarta, Pe

𝟮-𝟯 𝗝𝗨𝗟𝗜 𝟮𝟬𝟮𝟯, 𝗗𝗢𝗔 𝗔𝗞𝗕𝗔𝗥 (𝗣𝗔𝗥𝗧𝗔𝗡𝗚𝗜𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗕𝗢𝗟𝗢𝗡) 𝗗𝗢𝗡𝗗𝗔 𝗛𝗢𝗣𝗢𝗟 (𝗦𝗜𝗕𝗔𝗚𝗔𝗥𝗜𝗔𝗡𝗚), 𝗕𝗢𝗥𝗨, 𝗕𝗘𝗥𝗘/𝗜𝗕𝗘𝗕𝗘𝗥𝗘 𝗦𝗘𝗗𝗨𝗡𝗜𝗔 𝗗𝗜𝗚𝗘𝗟𝗔𝗥

Gambar
Foto Sosialisasi dan Rapat Teknis Panitia Pusat di Kota Medan, 12 Februari 2023 Partangiangan Bolon Jubileum 25 Tahun Pomparan Donda Hopol ( Sibagariang ), Boru, Bere/Ibebere se-Dunia akan digelar pada 2-3 Juli 2023 mendatang. Kegiatan yang berlangsung di Tugu/Prasasti Donda Hopol (Sibagariang) di Desa Hutaraja, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara ini, digelar dalam rangka mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya bagi perkembangan kuantitas dan kualitas Pomparan Donda Hopol (Sibagariang) di seluruh pelosok nusantara. Partangiangan Bolon (Doa Akbar) yang akan dilaksanakan adalah dalam rangka memperingati Jubileum 25 Tahun yang merupakan momen penting setelah dua puluh lima tahun yang lalu diadakan Partangiangan Bolon pertama kali di tempat yang sama, yaitu pada 3 Juli 1998 lalu. Adapun Thema Partangiangan Bolon ini adalah “Hendaklah Kamu Bersatu dan Sehati Sepikir di Dalam Satu Kasih, Satu Jiwa, dan Satu Tujuan unt

PESTA PERESMIAN TUGU MANAPADA SIBAGARIANG

Gambar
Pesta Peresmian Tugu MANAPADA SIBAGARIANG / PINTAULI BR. SIHOMBING di Hutaraja, 29 Desember 2022. Manapada adalah salah satu nenek moyang generasi awal marga Sibagariang.  Dalam silsilah  (tarombo)  marga Sibagariang tercatat bahwa Manapada adalah putra tunggal  Ompu Tuan Ranjo .  Bila dirunut dari Donda Hopol sebagai generasi pertama, maka Manapada terhitung sebagai generasi kedelapan.  Setelah beranjak dewasa, Manapada pergi ke daerah Lumban Inaina untuk mempersunting seorang istri keturunan marga Sihombing. Saat ini, Lumban Inaina masuk dalam daerah administrasi Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara. Manapada tinggal dan menetap di Hutaraja bersama istrinya Pintauli boru Sihombing dan keturunannya. Manapada memiliki 3 (tiga) orang putra, yang secara berurutan, yakni: Ompu Toga Sombaon Ompu Harangan Ompu Tahi Godang Hingga kini keturunan Manapada sudah mencapai nomor delapan belas dalam generasi silsilah marga Sibagariang.

DATU SIBUKKUK SIBAGARIANG

Gambar
Donda Hopol (Sibagariang) memiliki satu orang putera bernama Ompu Soungkapon. Lalu, Ompu Soungkapon memiliki dua orang putera, yakni: Raja Unggun dan Ompu Sodunggaron. Konon, Raja Unggun membuka perkampungan, menetap, dan berketurunan di Aek Godang, Arbaan. Raja Unggun memiliki satu orang putera bernama Raja Tinogaan. Lalu, Raja Tinogaan memiliki satu orang putera bernama Datu Sibukkuk. Secara penomoran silsilah, maka Datu Sibukkuk terhitung sebagai generasi kelima dalam silsilah marga Sibagariang. Menurut legenda, Datu Sibukkuk memiliki kemampuan supranatural termasuk dalam pengobatan ragam penyakit. Ada indikasi memiliki postur tubuh bungkuk sehingga digelari ''sibungkuk''. Datu Sibukkuk memiliki satu istri boru Silaban yang melahirkan empat orang putera, yakni: 1. Ompu Munggu Raja 2. Ompu Tinonjol 3. Datu Rondang 4. Barita Mopul Keturunannya kini menyebar di daerah Aek Godang, Arbaan, di Kecamatan Onan Ganjang, Kabupaten Humbang Hasundutan. Bantu kami dalam penyusuna

SINAGABARIANG DO SIBAGARIANG, DOS NDANG MARIMBAR

Gambar
Pada awalnya keturunan Donda Hopol memakai marga Sinagabariang. Dalam beberapa literatur awal pencatatan silsilah Batak, keturunan Donda Hopol memang benar memakai marga Sinagabariang. Diperkirakan perubahan marga Sinagabariang menjadi Sibagariang diberlakukan secara umum sekitar tahun 1900-an atas kesepakatan bersama para tetua dan tokoh adat. Perubahan ini bertujuan untuk mengatasi kesalahpahaman di kemudian hari yang bisa saja menganggap marga Sinagabariang sama dengan marga Sinaga. Memang perlu pembuktian lebih lanjut, namun beberapa tetua dikatakan pernah menemukan beberapa keturunan Donda Hopol menghapus kata "bariang" dan mengaku marga Sinaga. Kini, kita masih dapat menjumpai keturunan Donda Hopol yang memakai marga Sinagabariang. Mereka adalah keturunan JONAS SINAGABARIANG yang merantau ke daerah Sukabumi, Jawa Barat sekitar tahun 1860 pada masa penjajahan Belanda. Jika dirunut dalam silsilah Donda Hopol, Jonas merupakan generasi ke-11 dari keturunan nenek moyang bern

SIBAGARIANG NA SIAN SAMOSIR

Gambar
Salah satu nenek moyang marga Sibagariang yang bernama GURU SOHALOMPOAN merantau ke Pulau Samosir. Konon, namanya disebut "sohalompoan" yang artinya tak tertandingi adalah karena dia adalah seorang guru sakti dan mampu mengobati ragam penyakit. Didorong itulah, maka Guru Sohalompoan pergi mengadu kesaktiannya, menetap, dan berketurunan di Pulau Samosir, tepatnya di Lumban Tanding, Desa Pananggangan, Kecamatan Nainggolan. Dari Pananggangan, keturunannya menyebar ke daerah Urat, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir. Pada umumnya, keturunannya kini memakai marga Naipospos di Pulau Samosir. Bantu kami dalam penyusunan database silsilah dan sejarah marga Sibagariang dengan mengirimkan email ke naipospos.sibagariang@gmail.com